Fabel Singa Yang Sombong

Fabel Singa Yang Sombong - Disebuah hutan rimba belantara, tinggalah seekor singa yang cukup besar dan gagah. Dia dijuluki singa yang perkasa karena dia sangat kuat. Bahkan diseluruh hutan, tak ada satupun hewan yang berani mengusiknya. Namun sayangnya, kekuatan yang dimiliki membuat singa itu sangat sombong. Dia bahkan memandang rendah pada hewan lain.

Sifatnya yang demikian membuat beberapa hewan menjadi tidak menyukai singa. Namun mereka tetap diam karena singa bukanlah tandingan mereka. Hingga pada suatu hari, datanglah penghuni baru di hutan tersebut. Dia bernama kancil. Tubuhnya kecil dan penampilanya biasa saja. Namun dibalik itu semua, kancil memiliki pemikiran yang cukup bijak.

Singa yang memang merupakan salah satu raja hutan adalah hewan yang sangat buas. Dia cukup egois karena merasa paling hebat dan tidak ada yang mampu mengalahlanya dalam hal apapun. Kancil yang merupakan penghuni baru, berniat mengunjungi singa sebagai salam perkenalan. Namun tanggapan singa sungguh tidak pantas. Apalagi sebagai raja, sifatnya cukup tidak bisa di tiru oleh rakyatnya karena terlalu meremehkan sesama.

"Aduuuuuhh.. ada satu lagi hewan tak berguna yang tinggal di daerah kekuasaaan ku. Apakah hutan ini memang isinya hewan-hewan tak berguna semua? ". kata singa menggerutu.
Kancil yang merupakan penghuni baru tentu merasa kaget, kenapa sambutan yang dia dapat bukan sambutan yang ramah. Melainkan ejekan yang cukup pedas di telinga.
"Ma'af baginda.. apa maksut baginda raja dengan kata tak berguna? Sebagai raja, seharusnya baginda menghargai dan menyayangi rakyat yang paduka pimpin". Kata kancil.

"Apa kau tak terima hai penghuni baru? Bukankah yang aku bilang itu benar? Semua hewan yang tinggal disini tak berguna. Lemah.. pecundang.. dan selalu lari kalau ada bahaya. Beda dengan aku.. aku cukup kuat dan hebat. Apapun bisa aku lakukan dengan kekuatan ku. Bahkan tak ada satupun bahaya yang bisa membuat ku lari. Bukankah memang aku satu-satunya hewan yang berguna disini?." jawab singa.

"Oooo.. jadi baginda merasa semua hewan itu tak berguna hanya karena mereka lemah? Paduka salah.. pada dasarnya, hewan paling tak berguna di hutan ini adalah paduka sendiri." Kata kancil.
"Apa..???!!! Kau berani menghina ku Cil? Apa kamu sudah bosan hidup?." Singa naik pitam.
"Ma'af paduka.. hamba tidak bermasut menghina. Hamba hanya mengtakan fakta yang ada. Jika paduka mengizinkan, hamba akan menjelaskan alasanya agar paduka tidak salah faham." Kata kancil merendah.

"Baiklah.. coba jelaskan alasan mu. Tapi jika alasan mu tak bisa aku terima.. maka kau akan mendapat hukuman yang berat dari ku." Kata singa.
"Terimakasih atas kesempatan yang paduka berikan.. begini paduka.. paduka merasa paling hebat dan paling berguna hanya karena paduka merasa paling kuat. Mungkin.. kekuatan paduka cukup berguna, tapi untuk diri paduka sendiri. Namun apakah berguna juga untuk yang lain? Hamba cukup faham.. singa itu termasuk hewan yang cukup malas. Setiap hari kerjaanya hanya tidur. Dan hanya bangun ketika lapar saja untuk mencari makan. Selain itu.. waktunya hanya digunakan untuk bermalas-malasan." Kancil berhenti sejenak menghela nafas.

"Sekarang coba bandingkan dengan hewan-hewan yang paduka anggap tidak berguna. Jika paduka merasa paling hebat dan paling kuat.. apakah paduka bisa melubangi gunung berbatu dan membuat terowongan? Tidak. Namun tikus yang bertubuh kecil dan tak berdaya mampu melakukanya. Jika paduka merasa paling kuat.. apakah paduka bisa membendung air sungai hingga menjadi sebuah danau yang besar? Tidak. Tapi berang-berang yang paduka anggap tak berguna bisa melakukanya. Jika paduka merasa hebat karena tak takut apapun, apakah paduka berani menghadapi serangan segerombolan lebah? Tidak. Pastinya paduka akan lari. Tapi beruang madu mampu melakukanya. Dan masih banyak lagi hewan-hewan lain yang lebih hebat dari pada paduka yang hanya hobi bermalas-malasan. Apakah kekuatan paduka bisa membantu pohon untuk berbuah? Tidak. Tapi kupu-kupu yang sangat lemah mampu membantu pohon berbuah dengan membantu penyerbukanya. Dan jika diteruskan.. masih cukup panjang. Apakah ini saja sudah cukup?." Tanya kancil.

Mendengar alasan kancil yang sangat tepat itu, membuat singa yang tadinya marah menjadi diam. Dia mulai berfikir, bahwa apa yang dikatakan Kancil itu semuanya benar. Selama ini, dia merasa paling hebat hanya karena dia lebih kuat. Padahal selain kekuatanya, sebenarnya tidak ada satupun hal berguna yang bisa dia lakukan. Akhirnya.. singa melepaakan si kancil daro hukuman. Dia malah berterimakasih pada kancil karena sudah membuka jalan fikiranya yang salah. Dan mulai saat itu, singa merubah sikapnya. Dia lebih pendiam, lebih menghargai rakyatnya, sehingga kini dia semakin berwibawa dan dihormati oleh semua rakyat yang dipimpinya.

Story by: Muhammad Rifa'i

Comments