Fabel Raja KATAK yang EGOIS

Fabel Raja Katak yang Egois - Disebuah kolam di tengah hutan, terdapat sebuah kerajaan katak. Kerajaan itu dipimpin oleh seekor katak yang cukup bijak. Namun sayangnya, raja katak hanya memiliki seorang anak sebagai pewaris. Namun sifat pangeran ini sangat berbeda jauh dengan sang raja. Dia hanya gemar berfoya-foya dan bersenang-senang saja.

Akhirnya, si raja wafat. Dan tahta secara otomatis diserahkan pada si pangeran. Dan kehidupan rakyat katak menjadi taruhan menuju kehancuran. Hingga pada suatu hari, si raja katak muda sedang berjalan-jalan dengan pengawalnya. Namun sial, di tengah jalan dia bertemu dengan ular yang sedang mencari mangsa. Hampir saja si raja muda itu disantap si ular. Namun si katak mencoba merayu dengan sebuah perjanjian yang cukup menarik minat si ular.



Isi perjanjian tersebut adalah.. Jika si ular mau membiarkan dia hidup, maka si ular akan di izinkan untuk memakan pengawal yang bersamanya. Dan jika si ular mau menjadi pengawal pengganti, maka si ular akan di jatah satu ekor katak setiap hari untuk dia santap. Mendengar tawaran yang cukup menarik itu, tentu saja si ular tidak menolak. Dia tidak harus repot mencari mangsa setiap hari. Hanya tinggal duduk didekat raja katak yang egois dan bodoh itu, lalu makanan akan datang sendiri.


Sejak hari itu, kehidupan rakyat kerajaan katak berubah menjadi bencana. Setiap hari para penduduk di tangkap satu persatu oleh pengawal kerajaan untuk dipersembahkan sebgai makanan ular. Hal tersebut membuat rakyat semakin tertekan. Banyak dari mereka melarikan diri di waktu malam untuk pergi meninggalkan kerajaan itu. Lambat laun, penduduk negeri katak semakin habis. Sebagian melarikan diri secara diam-diam, dan sebagian lagi karena sudah jadi mangsa si ular.

Si ular sadar, kini jumlah katak di kerajaan itu sudah semakin berkurang. Dia sering marah-marah pada si raja katak ketika jatah untuk makananya telat datang. Hingga beberapa hari kemudian, jumlah katak di kerajaan itu benar-benar sudah sangat sedikit. Hanya tinggal para pengawal dan sang raja katak saja. Bahkan untuk menyelamatkan diri sendiri, si raja rela membiarkan para pengawalnya menjadi santapan ular. Hingga akhirnya jumlah pengawal katak juga habis. Sebagian memutuskan untuk pergi meningglkan raja katak yang egois itu.

Dan pada akhirnya.. Sudah tidak ada lagi katak yang tersisa kecuali raja katak. Karena sudah tidak mendapat jatah makanan, akhirnya si ular membatalkan perjanjian antara dia dan raja katak. Dan karena perjanjian telah batal, maka kini si ular bebas mrmangsa raja katak yang egois itu. Dan kali ini raja katak itu tidak bisa lagi berkutik, menawar, atau mencari alasan. Karena sifat egoisnya.. Kini raja katak itu kehilangan semuanya. Kehilangan rakyatnya, tahtanya, harga dirinya, simpati dari pengikutnya, dan kini dia juga harus kehilangan nyawanya. Namun.. Setiap penyesalan selalu datang di akhir.

Story by: Muhammad Rifai

Hikmah: Sifat egois akan selalu memberi akibat buruk dibelakang hari. Bahkan bisa membuat kita kehilangan banyak hal. Termasuk keluarga dan juga teman.

Comments