Fabel TUPAI dan KATAK yang BIJAKSANA

Fabel Tupai dan Katak yang Bijaksana - Disebuah hutan yang cukup luas, tinggalah seekor tupai yang cerdik. Dia cukup pintar dan memiliki banyak akal, sehingga karena kepintaranya, dia selamat dari berbagai bahaya yang mengancamnya. Sudah banyak hewan pemangsa yang ditipunya. Dan kebanyakan dari mereke memiliki tubuh yang lebih besar dari si tupai. Misalkan saja si banteng, harimau, ular, bahkan singa saja berhasil ditipu si tupai.

Tentu saja banyak hewan-hewan yang memuji kehebatan si tupai yang banyak akal. Bahkan gajah yang dikenal hewan paling besar di hutan itu, tak berkutik ketika berhadapan dengan si tupai. Bahkan gajah pernah ditipu mentah-mentah sehingga dia tercebur di dalam lumpur karena dibohongi oleh tupai jika ada pemburu yang mengejarnya. Namun ternyata, kecerdikan dan kepandaian yang dimiliki si tupai disalah gunakan. Bukanya digunakan untuk membantu sesama, malah digunakan untuk berbuat nakal dan mengganggu hewan lain. Tentu saja hal tersebut membuat para hewan yang pernah dijahili si tupai menjadi sangat geram.

Hingga pada suatu hari, si tupai datang ke kolam untuk minum. Dia melihat ada sekelompok katak yang tengah bernyanyi di pinggir kolam. Karena merasa terganggu, si tupai menegur para katak itu dengan nada ketus. Menyuruh agar para katak diam dan berhenti bernyanyi.
Namun para katak tidak menghiraukan si tupai. Tentu saja si tupai menjadi semakin kesal dan akhirnya menghampiri para katak itu.


"Hai binatang bodoh..!! Apa kalian tidak dengan perintah ku? Aku sudah menyuruh kalian diam. Nyanyian kalian membuat kuping ku sakit." Kata tupai dengan marah.
Lalu, seekor katak melompat ke arah tupai, lalu katak itu bertanya..
"Memangnya kau ini siapa? Kenapa kami harus mematuhi perintah m?." Tanya katak itu.



"Hahahaha.. kalian ini memang hewan pedalaman yang kampungan. Kalian tak kenal aku? Kasihan sekali kalian ink. Aku adalah tupai. Binatang paling cerdik di hutan ini. Siapa yang tak pernah dengar kisah ku mengalahkan banyak musuh? Singa, gajah, harimau, banteng, bahkan beruang saja tak berkutik menghadapi kecerdikan ku." Kata tupai dengan sombongnya.
Melihat lagak tupai yang cukup angkuh, membuat katak itu menjadi sedikit kesal. Dia ingin memberi pelajaran pada si tupai bahwa di atas langit masih ada langit yang lebih tinggi.

"Oooo.. jadi kau binatang paling cerdas di hutan ini? Wah.. hebat. Kalau begitu kau layak diangkat menjadi raja hutan. Karena singa dan harimau saja kalah dengan mu." Kata si katak.
"Wah.. benar sekali apa yang kau bilang. Aku seharusnya memang layak diangkat menjadi raja hutan. Jadi mulai sekarang, kalian harus memanggil ku baginda raja yang bijaksana.. hahahaha... ." Kata tupai semakin angkuh merasa dirinya dipuji.

"Wah.. sayang sekali, untuk sekarang kami tidak bisa mengakui mu sebagai raja hutan. Karena bangsa katak memiliki ritual khusus yang harus dilakukan calon raja. Untuk mengetahui layak atau tidaknya dia menjadi raja." Jawab katak.
"Ritual khusus? Apa itu? Akan aku lakukan. Sehingga aku bisa membuktikan bahwa aku memang layak menjadi raja hutan." Tanya tupai penasaran.

"Begini tupai yang cerdas.. kau tahu bahwa bangsa katak sangat jago dalam hal melompat. Kami memiliki kebiasaan untuk mengadakan lomba melompat. Siapa yang berhasil melompat paling jauh, maka kami akan mengakui dia layak sebagai raja". Jawab katak.
Mendengar hal itu, tupai tertawa terpingkal-pingkal. Karena dia yakin tak ada yang mampu menandingi dia dalam hal melompat jauh, bahkan katak sekalipun.
"Hahaha.. cuma itu? Baiklah.. syarat yang cukup mudah.. dimana arena perlombaany?." Tanya tupai.

Mereka lalu berjalan menuju sebuah kolam di pinggir hutan. Kolam itu adalah tempat dimana banyak para hewan minum. Sehingga disana sudah banyak sekali hewan berkumpul. Melihat banyak hewan yang ada disana, membuat rasa percaya diri dan sifat sombong si tupai semakin besar. Karena kini akan ada banyak hewan yang menjadi saksi dia diangkat menjadi raja hutan. Si katak berdiri di pinggir kolam, dia bersiap melompat. Sedangkan si tupai menunggu giliranya di belakang.

Akhirnya, si katak melompat ke tengah kolam dan mendarat di atas daun teratai yang ada di tengah kolam. Melihat lompatan katak yang tidak seberapa jauh, si tupai tertawa dalam hati. Karena dia yakin kemenangan sudah ada di depan mata. Dengan langkah sombong si tupai menuju tepi kolam. Dia mengambil ancang-ancang dan melompat sejauh yang dia bisa. Dia tidak sadar, bahwa kolam itu cukup dalam. Dia mendarat di atas daun teratai yang banyak tumbuh di atas kolam. Namun karena badanya terlalu berat, maka daun itu tidak mampu menahan berat tubuhnya. Dan akhirnya tupai itu tenggelam karena tidak bisa berenang. Tak ada yang bisa menyelamatkan si tupai. Karena para hewan yang ada di siti semua tidak bisa berenang. Meski si katak mungkin bisa berenang, tapi dia tak mungkin kuat menahan berat tubuh si tupai. Akhirnya, tupai yang cerdas tapi sombong itu tidak lagi tertolong. Dia tenggelam bersama sifat sombong yang dibawanya.
"Dan kini semua tahu.. bahwa kau ini memang cerdas tupai. Namun karena terlalu cerdas kamu bahkan melakukan hal bodoh tanpa berfikir dulu." Gumam katak.


Story by: Muhammad Rifai

Hikmah: kecerdasan kadang bisa membuat orang merasa tinggi hati. Sehingga mudah merendahkan orang lain dan merasa tak ada yang lebih pandai dari dirinya.

Comments