Dongeng Burung Hantu dan Burung Bangau

Dongeng Burung Hantu dan Burung Bangau - Disebuah hutan yang sangat luas, terdapat berbagai hewan yang hidup rukun dan berdampingan. Mereka sama-sama membangun sarang dan mencari makan di hutan itu. Ada banyak jenis hewan yang tinggal di dalam hutan, mulai dari hewan kecil seperti tupai hingga hewan yang besar seperti beruang. Mereka hidup rukun di dalam hutan. Area hutan yang cukup luas membuat para hewan tak perlu hawatir kekurangan makanan. Salah satu hewan yang terkenal cukup rajin adalah burung bangau.

Pagi-pagi sekali sebelum matahari muncul sepenuhnya, dia sudah berangkat mencari makan, dan baru pulang ketika matahari mulai terbenam di kala senja. Setiap hari ketika berangkat dan pulang dari mencari makan, dia selalu melewati sarang burung hantu. Setiap kali dia lewat, dia hanya melihat burung hantu yang selalu tidur dan bermalas-malasan. Sehingga dalam hati si bangau selalu mencela sifat burung hantu yang menurutnya sangat malas. "Ah.. Dasar burung hantu pemalas. Siang hari bukanya bekerja mencari makan, malah selalu tidur dan bermalas-malasan. Coba contoh aku, aku di kenal sebagai burung paling rajin dan bukan pemalas". Kata burung bangau dalam hati sambil membanggakan diri.

Karena sifat jengkelnya pada burung hantu yang menurutnya cukup pemalas, si bangau menceritakan pada semua hewan tentang burung hantu yang suka tidur. Dia berkata bahwa burung hantu itu burung tukang tidur, pemalas, dan tidak bisa di jadikan contoh yang baik. Tak butuh waktu lama kabar itu tersebar keseluruh hutan dan menjadi perbincangan hangat. Kini burung hantu menjadi gunjingan hewan seluruh hutan dan di kenal sebagai burung pemalas dan tukang tidur.


Akhirnya, kabar itu sampai juga pada burung hantu. Mendengar isu tersebut, tentu burung hantu menjadi marah. Dia akhirnya pergi mendatangi bangau untuk meminta penjelasan dan pertanggung jawaban karena sudah mencemarkan nama baiknya. Namun ternyata, si bangau menolak dengan acuh tanpa rasa bersalah sedikitpun. "Buat apa aku harus minta ma'af pada mu? Kan semua yang aku katakan itu benar. Kamu memang burung pemalas dan tukang tidur. Aku lihat sendiri. Setiap aku berangkat hingga pulang dari mencari makan, ku lihat kerjaan mu hanya tidur saja di sarang mu". Kata burung bangau.



Mendengar perkataan burung bangau, burung hantu diam. Kini dia tahu alasan mengapa burung bangau menyebut dirinya pemalas dan tukang tidur. "Oh, jadi itu alasanya kenapa kamu mengatakan bahwa aku pemalas dan tukang tidur? Hanya karena kau tak tahu kapan aku bekerja? Baiklah.. Kalau begitu, nanti malam menginaplah kau di sarang ku. Aku akan menunjukan sesuatu pada mu". Kata burung hantu.

Akhirnya dengan berat hati, burung bangau menyanggupi ajakan burung hantu untuk menginap di sarangnya. Dia ingin tahu sebenarnya apa yang ingin di tunjukan oleh burung hantu. Setelah sampai di sarang burung hantu, burung hantu tidak menunjukan apa-apa. Dia hanya menyuruh burung bangau untuk segera beristirahat dan tidur untuk menghilangkan lelahnya. Karena memang seharian bekerja, burung bangau langsung tidur pulas karena capek. Dia juga sempat menggerutu dalam hati, karena burung hantu ternyata tidak menunjukan apapun padanya. Kalau cuma tidur, apa bedanya dia tidur di sarangnya sendiri. Bahkan rasanya akan lebih nyaman dari pada sarang burung hantu.

Matahari sudah terbenam beberapa jam yang lalu, dan burung bangau juga terlihat tidur cukup lelap. Namun ketika di tengah lelapnya tidur, tiba-tiba burung hantu membangunkanya. "Ada apa kau membangunkan k? Bukankah ini masih malam dan belum pagi?". Tanua burung bangau agak malas.
"Memang benar.. Karena itu aku akan menunjukan sesuatu pada mu. Ayo kamu ikut aku. Ini waktu ku untuk bekerja". Kata burung hantu.

Meski bingung dengan maksut burung hantu, burung bangau hanya ikut saja. Mereka berdua terbang di kegelapan malam. Burung hantu bekerja mencari makan, dengan matanya yang tajam di kegelapan, dia tidak menemui hambatan untuk terbang. Sedangkan burung bangau yang tak bisa melihat jelas di malam hari, terbang dengan susah payah dan masih juga menabrak pohon dan semak-semak. Setelah merasa tak kuat, akhirnya burung bangau itu berhenti. Lalu burung hantu menghampirinya.

"Nah burung bangau.. Sekarang kau tahu kapan waktu ku bekerja. Apa sekarang kau sudah sadar? Mata ku cukup tajam di malam hari, oleh karena itu aku bekerja di malam hari. Sedangkan jika siang hari, aku tak bisa melihat dengan jelas karena mata ku terlalu peka terhadap cahaya. Oleh karena aku bekerja tiap malam tanpa tidur, maka ketika pagi hingga sore, aku menggunakan waktu untuk tidur. Kemudian malam hari aku akan bekerja kembali. Sebenarnya kita sama burung babgau. Sama-sama bekerja. Hanya saja waktu kita berbeda karena perbedaan yang kita miliki". Kata burung hantu menutup ceritanya.

Mendengar itu, burung bangau merasa malu karena sudah menuduh burung hantu sebagai burung pemalas dan tukang tidur. Padahal itu semua hanya karena kebodohan burung bangau sendiri yang menilai burung hantu dari perasangaknya tanpa tahu fakta yang sebenarnya. Akhirnya, burung bangau mengaku salah dan minta ma'af pada burung hantu. Dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatanya lagi, dan tidak akan menuduh lagi tanpa tahu hal yang sebenarnya. Dan dengan senang hati, burung hantu mema'afkan burung bangau. Karena dia juga tahu, bahwa masalah yang ada hanya karena salah faham belaka.

Story by: Muh

Comments