Fabel Anak HARIMAU dan PETANI Tua

Fabel Anak Harimau dan Petani Tua - Dahulu kala, tinggalah sebuah keluarga petani tua disebuah kampung. Petani itu tinggal bersama ketiga anaknya dan juga isterinya. Petani itu dikenal sebagai orang yang baik dan ramah di kampungnya. Karena petani itu gemar menolong pada sesama dan tidak pernah sekalipun mencari musuh.

Kehidupan petani tua itu juga sangat sederhana, atau malah bisa dibilang cukup miskin. Untuk menghidupi keluarganya, dia menggarap sepetak sawah di pinggir hutan. Dan setiap pulang dia selalu menyempatkan diri untuk mencari kayu bakar kemudian esoknya dia jual ke pasar. Nasib petani tua ini semakin sulit karena ladang yang dia garap sering di ganggu oleh para babi hutan. Sehingga hasil panen yang dia dapay tidak seberapa, bahkan sering gagal. Namun petani tua itu tetap sabar, dan tidak lupa selalu melakukan usaha dan do'a.



Pada suatu hari petani tua itu pergi ke ladang seperti biasa. Setelah sampai ladang, dia lalu menggarap ladangnya seperti hari-hari biasa. Dan setelah waktu beranjak sore, petani itu masuk ke hutan untuk mencari kayu bakar. Namun ketika tengah sibuk mencari kayu bakar, petani tua itu melihat ada tiga Anak Harimau yang sedang terperangkap dalam sebuah lubang yang dibuat oleh para pemburu. Petani tua itu merasa sangat takut, karena jika induk Harimau itu ada disitu, pasti nyawanya akan terancam.


Namun melihat tiga anak harimau yang terus meraung memanggil induknya tiada henti, membuat hati petani itu iba. "Bagaimana jika ternyata induk harimau sudah di tangkap? Pasti tak ada yang akan menyelamatkan anak harimau ini. Mereka bisa mati kelaparan". Fikir pak tani itu. Akhirnya, petani tua itu memberanikan diri untuk masuk ke dalam lubang dan mengeluarkan ketiga anak harimau itu. Dan setelah semua anak harimau itu berhasil dia selamatkan, petani tua itu keluar dari lubang dengan hati lega dan senang.

Namun tiba-tiba induk harimau datang. Tiga anak harimau yang disrlamatkan petani itu segera berlari menuju induknya, meninggalkan petani tua yang menggigil ketakutan. Namun anehnya, harimau itu tidak menyerangnya. Dia hanya memandang petani itu penuh selidik. "Harimau, aku tidak bermaksut jahat. Aku hanya mencoba membantu menyelamatkan anak-anak mu". Kata petani itu. Harimau hanya diam. Kemudian perlahan-lahan harimau itu mendekat, membuat si petani makin ketakutan. "Berakhir sudah hidup ku..". Fikir petani tua itu. Tapi ternyata, si harimau tidak melakukan apa-apa pada petani tua itu. Dia hanya mengendus-endus petani tua itu, lalu pergi membawa anak-anaknya kembali ke dalam hutan. Dan setelah kejadian yang hampir merenggut nyawanya itu, petani tua itu segera pulang membawa kayu bakar yang tadi dia kumpulkan.

Setelah kejadian itu, petani tua itu sering melihat induk hatimau itu. Entah itu hanya lewat ketika dia mencari kayu bakar, atau melihat harimau itu duduk diam di pinggir hutan sambil mengawasi petani itu ketika menggarap ladang. Seolah-olah harimau itu selalu mengikutinya dan menjaganya, namun harimau itu tidak mendekat. Namun semenjak kemunculan harimau itu, kehidupan petani tua itu menjadi lebih mudah. Dia sering mendapat panen berlimpah, karena ladangnya tak pernah lagi di datangi oleh babi hutan. Dia yakin, pasti itu karena si harimau yang membantu dia menjaga ladang dan mengusir para babi hutan.

Akhirnya petani itu sadar, harimau itu ingin membalas budi dan tidak ingin menyakitinya. Sehingga kini dia tak takut lagi jika bertemu dengan si harimau. Bahkan kadang kala, petani dan harimau itu duduk bersama ketika beristirahat, dan si petani akan banyak bercerita tentang kehidupanya dan keluarganya. Sedangkan si hatimau hanya duduk diam seolah mendengarkan. Mereka menjadi sahabat yang unik. Bahkan hingga si petani wafat, terkadang masih ada beberapa warga kampung yang melihat harimau yang duduk di samping kuburanya.


Story by: Muhammad Rifai :)

Comments