Fabel KURA-KURA yang Banyak Bicara

Fabel Kura-kura yang Banyak Bicara - Di sebuah tepi kolam di tengah hutan, tinggalah seekor kura-kura muda. Kura-kura itu sebenarnya memiliki banyak sekali mimpi dan cita-cita, namun sayang dia cukup pemalas dan terlalu banyak berhayal. Bukan hanya itu, kura-kura itu juga cukup sombong dan banyak bicara. Dia akan memamerkan segala sesuatu yang dia miliki atau setiap hal yang berhasil dia lakukan agar hewan-hewan lain merasa kagum. Sifatnya yang terlalu banyak omong ternyata membuat banyak hewan tidak menyukainya.

Pada suatu hari, ada seekor belalang yang minum di kolam tempat kura-kura berada. Dengan sombongnya kura-kura datang, dia berniat memamerkan cangkangnya yang mulus dan selalu terlihat mengkilap karena selalu dia rawat dan dia bersihkan. Oh iya, cangkang kura-kura dahulu memang cukup mulus dan tidak memiliki pola retakan seperti sekarang. Bahkan bisa di bilang cukup halus dan mengkilat bagai batu pualam. "Hai belalang.. Lihat cangkang ku yang indah ini. Tiap hari aku cuci dan aku gosok sehingga selalu bersih dan mengkilat sangat indah. Coba lihat diri mu, melihat tubuh mu yang kusut itu, kau pasti jarang sekali merawat tubuh mu. Mungkin mandi saja kau jarang.. Kasihan sekali.. Hahaha..". Kata kura-kura. Mendengar itu, belalang sebenarnya cukup jengkel. Namun karena dia tahu sifat kura-kura yang memang banyak omong, dia memutuslan untuk tetap diam tanpa menanggapi. Dia hanya minum lalu pergi meninggalkan kura-kura yang masih tertawa mengejeknya.


Beberapa saat kemudian, datang lagi burung gagak yang hendak minum. Seperti tadi, kura-kura juga datang menghampiri burung gagak dengan sombongnya. "Hai gagak.. Coba lihat cangkang ku yang indah dan mengkilap ini.. Karena aku rajin merawatnya, membuat cangkang ini tak ada duanya di seluruh hutan. Bahkan cukup mulus dan halus, hingga jika ada lalat yang menempel pasti langsung terpeleset". Kata kura-kura dengan bangga. Si gagak hanya diam tak merespon. Dia lebih memilih untuk tetap minum dengan tenang. Merasa tak mendapat tanggapan dan di acuhkan, kura-kura merasa jengkel dalam hati. Dia ingin setiap apa yang dia katakan harus di dengar, dan apa yang dia banggakan harus membuat yang lain iri.

"Hai gagak jelek.. Apa kau tak memperhatikan ku? Atau kau diam karena kau iri sebab bulu mu hitam jelek dan kusam. Berbeda dengan cangkang ku yang mengkilap dan cukip bersinar ini? Hahaha..". Kata kura-kura semakin berani. Mendengar ejekan itu, kini gagak sudah tak bisa menahan diri. Dia sangat marah, karena kura-kura sudah tak lagi menjaga sikap tenggang rasa dan saling menghormati.
"Apa kau bilang? Apa kau tidak mengaca dulu sebelum bicara? Kau ini cuma kura-kura. Binatang kerdil, gemar menghayal, banyak omong, dan jalan mu cukup lambat. Bahkan jika di banding siput, kau saja bisa kalah dalam lomba lari melawanya. Apa kau tak sadar? Dasar binatang lamban. Kalau kau bisa terbang seperti aku, baru kau boleh sombong..". Kata burung gagak sambil pergi terbang tinggi meninggalkan kura-kura. Kura-kura merasa sakit hati, dia sangat marah karena ternyata si gagak berani mengejeknya.


Hingga pada suatu hari, ada dua ekor burung elang yang tengah singgah minum di kolam. Kura-kura yang menyimpan dendam dengan burung gagak, selalu berusaha mencari cara agar dirinya bisa terbang. Agar dia bisa membuktikan pada gagak bahwa dia memang hebat. Melihat dua elang yang minum di kolam, kura-kura mendapat sebuah ide. Dia ingin meminta bantuan elang agar dirinya bisa terbang. "Hai elang yang perkasa dan kuat.. Bisakah kalian membantu ku? Sebagai gantinya, aku akan menyelam dan menangkap ikan untuk kalian". Kata kura-kura. "Wah.. Kebetulan sekali kami juga sedang lapar. Lalu, bantuan apa yang bisa kami berikan?". Tanya salah satu elang.

"Begini.. Aku ingin sekali meluhat dunia dari sudut pandang yang berbeda. Aku ingin sekali bisa melihat indahnya alam dari atas seperti kalian, maukah salah satu dari kalian membawa ku di atas punggung dan membawa ku terbang?". Tanya kura-kura.
"Wah.. Ma'af kura-kura.. Sebenarnya kami mau saja membantu. Tapi tubuh mu terlalu berat, terutama cangkang mu. Jika harua membawa mu di atas punggung salah satu dari kami, kami tak mungkin kuat. Namun jika kami berdua, mungkin cukup kuat untuk membawa mu terbang". Kata salah satu elang.
"Hmm.. Ya tak apalah. Jadi bagaimana caranya agar kalian berdua bisa membawa ku terbang?". Tanya kura-kura.
"Begini saja.. Kami akan mencari ranting kayu yang cukup kuat. Lalu masing-masing dari kami akan menggigit ujungnya dengan paruh kami. Kemudian kau gigit bagian tengah-tengah ranting, dengan begitu kami berdua akan bisa mengangkat dan membawa mu terbang". Kata elang.

Mendengar ide itu, kura-kura setuju. Yang penting dia bisa terbang, fikirnya. Akhirnya, sepasang elang itu membawa kura-kura terbang tinggi. Mereka berkeliling hutan dan melihat tiap bagian hutan dari angkasa. Kura-kura yang baru pertama kali merasakan terbang, sangat senang sekali. Dia tak sabar melihat ekspresi para hewan ketika melihatnya bisa terbang. Bahkan dengan membayangkanya saja, sudah membuat kura-kura merasa cukup hebat dan tak terkalahkan. Tanpa sengaja, kura-kura melihat burung gagak yang terbang rendah di bawahnya. Karena senangnya, ingin sekali dia membuat burung gagak itu kaget karena melihat dirinya bisa terbang. Tanpa fikir panjang, si kura-kura itu berteriak memanggil burung gagak. "Hai gagak jelek.. Lihatlah aku bisa terbang lebih tinggi dari kamu.. Hahaha..". Teriak kura-kura. Namun itulah kesalahan fatal yang di buat kura-kura yang banyak bicara itu. Dia lupa bahwa dia tengah berada jauh di atas tanah. Dan satu-satunya yang menahanya adalah gigitanya pada sebatang ranting. Ketika kura-kura itu sadar akan kesalahanya, semua sudah terlambat. Tubuhnya sudah mulai melayang jatuh ke bawah. Dan menghantam tanah dengan keras. Untungnya cangkang kura-kura yang cukup keras membuat nyawa kura-kura tertolong. Namun karena terbentur cukup keras, cangkang kura-kura menjadi retak. Dan cangkang kura-kura yang dahulu mulus serta indah, menjadi kasar dan banyak pola retakan seperti saat ini.


Story by: Muhammad Rifai

Comments